Beberapa tahun lalu ketika saya masih aktif menjadi “host” di beberapa radio swasta untuk program acara seputaran wanita dan lifestyle, persentase terbesar pertanyaan dan keluhan yang masuk adalah seputaran “selingkuh”. Satu patah kata yang menjadi “hot topic” dimana mana, dan sampai saat ini dianggap sebagai penyebab perceraian peringkat utama.
Petuah klasik “lebih baik mencegah daripada mengobati” rasanya bisa
menjadi petunjuk yang baik untuk membangun rumah tangga bahagia,
memiliki komitmen dan memelihara cinta yang disertai tanggung jawab dan
saling menghargai. Mencegah dalam hal ini saya kalimatkan : puas puasinlah pacaran, supaya ketika menikah anda jangan menjadi pribadi kagetan.
Awalnya cukup mengherankan bagi saya ketika mengetahui bahwa lebih
banyak pasangan yang tidak setia (secara rata rata) yang justru ketika
masa pacaran merupakan pribadi yang alim dan tidak gonta ganti pacar.
Fakta sederhana yang membuat penasaran, dan kemudian mendorong saya
untuk menggali lebih lanjut mengenai “periode pacaran dan definisi kesetiaannya”.
Maaf bagi yang merasa menjadi pribadi setia ketika pacaran dan tetap
setia ketika menikah. Anda merupakan beberapa pengecualian yang masuk
dalam kategori unik dan hebat.
Masa Muda Adalah Masa Memilih
Memilih artinya menentukan satu pilihan dari berbagai alternatif yang
ada. Bukan memilih namanya kalau hanya ada satu pilihan, dan tidak
mempunyai perbandingan. Mungkin itu lebih tepat disebut menentukan. Sah
sah saja ketika anak muda memilih untuk tidak punya pilihan banyak dan
tetap dengan satu pacar. Yang salah kalau kemudian ketika sesudah
menikah, matanya jelajatan melihat suami atau istri orang lain, dan
pasangan sendiri sepertinya selalu kalah cakep dibandingkan pasangan
orang lain.
Maka saran saya ketika masih muda… pacaranlah sebanyak mungkin.
Berkenalanlah dengan sebanyak banyaknya lawan jenis sebelum anda bisa
mengetetahui lebih jelas sebenarnya selera pribadi anda seperti apa.
Ciri ciri pria atau wanita seperti apa yang ingin anda jadikan pasangan
hidup.
Pacaran adalah masanya seseorang menggali lebih banyak informasi
tentang sifat dan karakter sang pacar, dan mengetahui lebih banyak
tentang background pribadinya. Pacaran bukan saatnya merusak segel. Ini definisi pacaran sehat menurut saya.
Merayu Bukan Menipu
Pacaran tanpa rayuan ? Bagaikan malam tak berbintang, atau seperti mengunyah permen kekurangan gula.
Setiap insan berhak merasakan indahnya jatuh cinta dan mengawang awang
di langit biru. Jatuh cinta itu indah luar biasa, tanpa perlu banyak
berpikir. Lha namanya saja jatuh, tidak perlu perencanaan dan strategi
khan ?
Jatuh cinta itu mudah. Memelihara cinta itu jauh lebih sulit karena memerlukan kerja keras dan perjuangan.
Pasangan yang kemudian bercerai setelah sekian lama menikah, bukan
berarti tidak saling mencintai ketika pacaran. Justru pengalaman saya
banyak dari mereka yang ketika pacaran, luar biasa menggebu gebunya dan
lengket kemana mana. Dunia serasa milik berdua memang benar adanya.
Kemana mana diikutin dan ditungguin. Pokoknya seperti stereo, bagaikan
lem dan perangko.
Khususnya wanita, yang memang mudah terbuai kata kata manis, ungkapan I
Love You sering otomatis diterjemahkan menjadi sumpah setia sampai mati.
Saya Cinta Kamu, bukan berarti tidak ada yang lebih cantik
daripada kamu. I love you bukan berarti saya jamin dengan garansi penuh
bahwa saya akan menjadi suamimu.
Jadi apakah perkataan cinta itu tidak ada nilainya ? Bukan… saya tidak
mengatakan bahwa kalimat cinta itu semuanya sampah ketika masih pacaran.
Yang saya katakan adalah jangan terlalu melibatkan
keseriusan sampai tingkat dewa dan mempercayai segalanya sampai anda
rela menyerahkan jiwa raga dan berkorban bagi sang pacar.
Bahkan ketika sedang dirayu, cobalah untuk sedikit rileks dan memahami
bahwa bisa saja bulan depan dia akan mengatakan hal yang sama kepada
wanita lain. Sederhananya, nikmatilah rayuan itu tapi jangan terbius karenanya.
Kepada para lelaki, saya juga dengan fair akan mengatakan,
ketika anda dibodohi dan digarongi cewek matre karena bujuk rayunya,
maka itu salah anda sendiri. Sang cewek toh tidak merampok uang anda,
atau membuka secara paksa brankas berisi deposito dan sertifikat rumah.
Salah anda kalau kemudian percaya dengan semua yang dikatakannya dan
dalam waktu singkat memindah tangankan segala aset dan nomor rekening
atas namanya.
Pacaranlah dengan santai sambil menikmati segala keindahan masa
muda, termasuk menghargai kesempatan yang ada untuk memilih. Tidak ada
yang salah ketika seseorang memutuskan untuk berganti pacar. Yang salah
kalau dia sudah berjanji sehidup semati dan merusak segel sang pacar,
kemudian cepat berpaling kepada yang lebih bohai.
Bagi para cewek, tidak usah larut dalam kepedihan mendalam seakan akan
dunia sudah berakhir ketika diputusin pacar. Percayalah, jauh lebih
sakit ketika dikhianati suami daripada diputusin pacar. Oleh karena itu,
santai saja menikmati rayuan dan katakan dengan tegas sampai sejauh
mana batasan pacaran anda.
Pria adalah makhluk agresif yang akan mencoba dan mendorong sampai
sejauh yang bisa mereka ambil. Nakal sekalipun, pria akan menghargai
anda ketika mampu memberi batasan yang jelas dan konsisten dengan apa
yang anda ucapkan.
Lucu khan ketika anda selalu mengatakan bahwa anda ingin menjaga
keperawanan tapi mengajak sang pacar atau mengiyakan permintaan pacar
untuk week end berdua ke puncak ?.
Selama pacaran dilakukan d
engan gaya sehat dan tidak merugikan
siapa siapa, maka memilihlah selama masa muda dan status anda masih
bebas untuk memilih.
Sering pria yang mudanya alim menjadi jelajatan dan genit ketika sudah
menikah, karena ketika masih pacaran terlalu membutakan diri terhadap
keindahan (fisik maupun pribadi) wanita lain, dan tidak bergaul dengan
banyak lawan jenis. Ketika sudah menikah, justru terkaget kaget dan
silau dengan yang bening bening di sekelilingnya.
Bagi para cowok muda, merayulah dengan elegan dan tidak mengumbar janji
pernikahan ketika masih pacaran, kecuali memang anda sudah serius.
Mengatakan kamu cantik sekali , beda artinya dengan aku akan menikahimu
nanti. Merayulah, tapi jangan menipu.
Tidak ada yang lebih indah daripada menyaksikan dua orang yang
saling mencintai yang sudah menjalani kerasnya hidup bersama sama. Cinta
dewasa yang sudah bertumbuh, lembut dalam kekuatannya yang memahami
arti kata berjuang bersama, menghargai, menerima dan tanpa letih selalu
berusaha untuk membahagiakan pasangan yang dicintai.
Cinta sejati adalah cinta yang selalu memilih untuk tetap mencintai
dalam segala cuaca dan keadaan, bahkan ketika letih menyapa, cinta
sejati akan dengan jujur mengatakan meskipun langkahku melambat…. aku
tetap memilih untuk selalu berada denganmu.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !